Kecamatan Candi Laras Utara yang secara geografis daerahnya memang terpisah-pisah, dipisahkan oleh sungai, rawa, tanah belukar dan hutan membuat MTsN 2 Candi Laras Utara menjadi madrasah yang berada di daerah yang terisolir dan terpencil.
Selama ini siswa-siswi yang berasal dari desa lain yang ingin melanjutkan pendidikan ke MTsN 2 Candi Laras Utara mengalami kesulitan transportasi angkutan sungai.
Namun oleh kebijaksanaan madrasah yang baru sejak bulan Agustus 2014, kesulitan ini sudah teratasi dengan menyediakan 2 buah perahu kecil yang siap antar-jemput siswa-siswi yang berada di desa tetangga serta dilengkapi oleh 2 motoris yang handal di bidangnya.
Ada 2 desa yang selama ini menjadi sasaran antar jemput siswa yaitu desa Sawaja dan Rawana Hulu, rencananya tahun depan akan ditambah lagi dengan desa-desa yang banyak siswanya, seperti Rawana Hilir dan Batalas.
Alianor, salah seorang juru sopir atau motoris kelotok (perahu kecil), Selasa (13/01) mengatakan :"Saya menjemput siswa-siswi di desa Sawaja berangkat jam 06.00 wite dan tiba di Sawaja jam 06.30 wite. Kurang lebih 20 menit menjemput siswa-siswi dan kembali menuju MTsN 2 Candi Laras Utara dan tiba jam 07.20 wite".
"Berdasar pengamatan saya, anak-anak memiliki motivasi yang sangat tingggi dalam melanjutkan pendidikan di MTsN 2 Candi Laras Utara, hal ini juga didukung oleh seluruh orang tua siswa", tambah Ali lagi.
Muhammad Safitri siswa kelas IX asal Sawaja mengatakan :"Memang perjalanan pulang pergi ke Sawaja sangat melelahkan, namun demi cita-cita ini harus kami hadapi. Perjuangan dan cita-cita memang diperlukan pengorbanan, pengorbanan tenaga, pendanaan dan lain-lain".
Lain lagi dengan Lisa siswi kelas VIII asal Rawana Hulu mengatakan : "Kami sangat berterima kasih kepada fihak madrasah yang menyediakan fasilitas antar-jemput siswa ke desa Rawana Hulu. Dulu sebelum ada fasilitas ini, kami diantar oleh masing-masing orang tua kami dan kemudiannya pulangnya dijemput lagi".
(Humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar